Welcomw To Blogspot Riezal Cinta Damai

19 Jan 2012

"Nikmatilah Kopinya, Bukan Cangkirnya"


Sekelompok alumni satu universitas yang telah mapan
dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi
professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan
segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang
stess di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur
dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir
berbagai jenis - dari porselin, plastik, gelas,
kristal, gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal
dan beberapa lainnya sangat indah - dan mengatakan
pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri
kopinya.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di
tangan, professor itu mengatakan : "Jika kalian
perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah
diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang
murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk
mengingini hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi
sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan
stress yang kalian alami."

"Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi
kualitas kopi. Dalam banyak kasus, itu hanya lebih
mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan
apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan
sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun
kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan
kemudian mulai memperhatikan cangkir orang lain."

"Sekarang perhatikan hal ini : Kehidupan bagai kopi,
sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat
adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk
memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang
kita miliki tidak mendefinisikan atau juga mengganti
kualitas kehidupan yang kita hidupi. Seringkali,
karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal
untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan bagi kita."

Tuhan memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya. Jadi
nikmatilah kopinya, jangan cangkirnya.

Sadarilah jika kehidupan anda itu lebih penting
dibanding pekerjaan anda. Jika pekerjaan anda
membatasi diri anda dan mengendalikan hidup anda, anda
menjadi orang yang mudah diserang dan rapuh akibat
perubahan keadaan. Pekerjaan akan datang dan pergi,
namun itu seharusnya tidak merubah diri anda sebagai
manusia. Pastikan anda membuat tabungan kesuksesan
dalam kehidupan selain dari pekerjaan anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar