"Dua narapidana melihat ke luar jendela
penjara. Satu melihat indahnya bintang-bintang. Satunya lagi melihat lumpur
menjijikkan. "
(Anthony de Mello)
Masih ingat pelajaran matematika sederhana yang kita pelajari di sekolah dasar.
Bisa jadi inilah yang sekarang kita ajarkan pada adik, anak, atau keponakan
kita yang masih di TK ataupun SD. Pelajaran yang saya maksudkan adalah
operasional hitung, penjumlahan, dan pengurangan.
Ingatlah kembali pelajaran operasional hitung "tambah" dan
"kurang" tersebut. Apakah yang bisa kita pelajari dan apa hubungannya
dengan kesuksesan hidup kita. Jawabannya pun sederhana.
Perhatikan, bentuk operasi hitung "penjumlahan" atau simbol
"tambah" yang kita letakkan di setiap angka. Bagaimanakah hasil
akhirnya? Hasil akhirnya selalu berubah menjadi angka yang lebih baik atau
lebih tinggi nilainya. Jika dijumlahkan dengan angka yang positif, baik angka
itu angka plus maupun minus, maka nilainya menjadi lebih baik.
Sebaliknya, jika suatu angka dikurangi atau diberi operasional hitung
"kurang" maka berapa pun angkanya, akan menjadi lebih kecil nilainya.
Anda pasti sudah mengenal sistem operasional hitung ini
dengan tanpa perlu bersusah payah. Tapi, apa artinya ini dalam kehidupan sukses
kita.
Dalam sukses kita, saya membayangkan di dalam diri setiap orang bisa punya
kebiasaan "mengurangi" atau kebiasaan "menjumlah", yang
saya sebut pribadi "plus" atau pribadi "minus".
Perhatikanlah perbedaan yang dihasilkan pribadi plus maupun minus ini. Bagi
pribadi "minus",
segala kondisi akan menjadi semakin buruk. Bahkan dengan sikapnya, dia membuat
situasi atau pun kondisi menjadi bertambah buruk dengan sikapnya. Emosinya
serta aura pada dirinya pun cenderung negatif.
Itulah sebabnya dia memperburuk suasana yang ada. Misalkan saja, seorang
manager dengan keluarganya sedang menyetir keluar kota untuk liburan. Ketika
tepat di pintu bayar tol, mobilnya mogok. Akhirnya, dengan kesal, si manajer
ini keluar dari mobilnya. Sambil marah-marah, dia tendang mobilnya. Keras
sekali sehingga kakinya lebam. Setelah itu, saat ditarik mobil derek untuk
diperbaiki, dia marah-marah. Istri dan anak-anaknya pun jadi ikutan 'bete'
lantaran terpengaruh sikap si manajer ini. Akhirnya, liburan pun batal. Padahal
mobilnya bisa diperbaiki dengan cepat.
Sementara di sisi lain, ada orang yang mempunyai mentalitas "plus"
yang bisa membuat kondisi yang ada menjadi lebih baik. Meskipun dia tidak bisa
mengubah keadaan 100% menjadi lebih baik namun sikapnya bisa membuat suasana
tidak menjadi semakin lebih buruk.
Misalkan pada contoh si manager yang mobilnya mogok di atas. Dia merasakan
jengkelnya tapi dengan cepat bisa berpikir pula, "Untung juga. Mogoknya
pas di pintu bayar tol. Coba kalau pas di luar kota atau di tengah jalan".
Akhirnya, dengan mobil derek, mobilnya bisa segera dibawa ke bengkel terdekat.
Bisa diperbaiki lalu dengan segera, mereka bisa menikmati liburannya.
Lihat, betapa menyenangkannya kalau kita mempunyai mental "plus" ini.
Segala sesuatu tidak menjadi bertambah parah atau memburuk. Minimal, sikap
semacam ini dengan cepat akan mengembalikan kondisi yang buruk menjadi normal
ke keadaan semula. Dan dengan sikap ini,
dia tidak melihat sesuatu dengan emosi-emosi yang negatif seperti marah-marah,
kesal, maupun jengkel.
Salah satu contoh ini pernah diperlihatkan oleh Thomas Alfa Edison sewaktu
menyaksikan laboratorium eksperimennya habis terbakar. Dia menyaksikan api yang
masih merah menyala lalu berkata, "Iya. Ada gunanya juga semuanya
terbakar. Jadi ada kesempatan buat saya untuk memulai lagi semua pemikiran dan
ide yang macet, dari awal lagi!"
Dalam hal ini, Thomas Alfa Edison mengajarkan pada kita. Ada sesuatu yang tidak
bisa diperbaiki lagi, yakni lab yang terbakar. Namun, dia juga mengajarkan kita
bahwa sikap maupun cara kita bertindak bisa membuat situasi dan keadaan menjadi
tidak lebih buruk, malah menjadi lebih baik hasilnya.
Di sisi lain, pelajaran dasar operasional hitung juga mengajarkan kepada kita
satu hal yang sederhana. Jika angka berapa pun, tetapi dijumlahkan dengan angka
minus maka hasil akhirnya akan menjadi semakin minus. Bayangkanlah hal ini
dalam hidup kita di mana kita sering bertemu dan bergaul dengan orang-orang
'pecundang' dan selalu bermental negatif. Apakah yang terjadi? Lama-kelamaan
diri dan kondisi diri kita juga terpengaruh jadi negatif.
Bayangkanlah seorang salesman yang sebenarnya cukup antusias dan semangat,
tetapi setiap pagi dia selalu ngopi dan ngrumpi dengan teman-temannya yang
selalu mengajarkan padanya, "Kondisi lagi susah", "Gini lho
caranya mengambil keuntungan perusahaan buat diri sendiri", "Begini
caranya ngobyek di luar dengan fasilitas kantor!".
Apa yang akan terjadi kalau selama setahun dia diajarkan seperti itu?
Lama-kelamaan mentalnya bisa ikut-ikutan menjadi rusak juga.
Karena itulah, maka operasional hitung juga memberikan tipsnya kepada kita.
Caranya? Ingatlah dengan prinsip kalau kita mengurangi bilangan apapun dengan
angka-angka yang minus (misalkan: X - (-Y) ) maka hasilnya akan lebih positif.
Apa artinya? Sederhana saja. Kalau kita bisa mengurangkan orang-orang minus
dari kehidupan kita, maka kita bisa menciptakan kondisi dan situasi yang lebih
positif.
Nah, yang jadi pertanyaan kita adalah siapakah orang-orang yang negatif,
berpikir minus dan jelek pengaruhnya dalam kehidupan kita. Kurangilah
kesempatan kita berinterkasi ataupun jauhilah orang-orang seperti itu dari
kehidupan kita, supaya kita tetap positif menyongsong impian dan cita-cita
kita.
Demikianlah. Semoga pelajaran kita dari matematika yang amat sederhana ini
membuat kita lebih sadar dan membuat kita semakin sukses dengan impian dan
cita-cita kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar