Welcomw To Blogspot Riezal Cinta Damai

18 Jan 2012

Kesempatan sekali lagi


Malam hari di bulan April 1997, suami saya Adrew sedang melaksanakan tugas rutinnya. Hari sudah malam sehingga memberikan udara yang cukup dingin di musim semi ini.

Andy malam itu bertugas sebagai supervisor di dinas panggilan medis darurat di daerah kami untuk membantu memberikan pertolongan medis secara cepat. Andy berharap malam itu bisa berlalu dengan tenang saat penggilan datang melalui radio panggil yang ada di mobil, bahwa ada orang yang pingsan di depan swalayan K-Mart. Dia segera memacu mobil emergency-nya ke depan swalayan. Mobil itu menyediakan semua peralatan pendukung dari petugas paramedis yang memenuhi panggilan darurat itu.

Saat Andy tiba, dia melihat seorang laki-laki usia paruh baya di teras swalayan K-Mart sedang berusaha dengan susah payah untuk tetap sadar. Orang itu berbicara dengan petugas medis yang tiba, sebentar sadar sebentar kemudian tidak. Dalam beberapa menit kemudian dia tergeletak tidak sadar di lantai.

Saat petugas medis memasang monitor jantung di dada orang itu, terlihat di layar suatu gelombang grafik yang dinamakan ritme jantung yang fatal yaitu ventrikular tacikardia atau V-Tach. Jantung berdetak luar biasa cepat dan tidak bisa efektif memompa darah ke organ-organ vitalnya. Dalam keadaan seperti ini, dia tidak akan bertahan hidup lebih lama.

Suami saya dan teamnya memulai pekerjaan mereka. Dengan cepat mereka melakukan tindakan penyelamatan sesuai dengan prosedur tindakan medis yang sudah ditentukan. Tetapi semua prosedur tindakan medis itu tidak menunjukkan hasilnya dan kondisi laki-laki itu semakin payah.

Langkah berikutnya untuk menstimulasi detak jantung, adalah dengan pemberian kejutan elektrik. Ini adalah langkah akhir, walaupun berdasarkan observasi yang diperoleh kelihatannya laki-laki itu tidak akan bertahan, atau pun jika dapat bertahan hanya sebentar saja.

Setelah beberapa kali diberikan kejutan listrik di dadanya, jantung laki-laki itu kembali berdetak, mulai siuman sebentar tetapi kemudian kehilangan kesadarannya lagi. Jantungnya secara periodik mulai berdetak. Dengan pemberian kejutan listrik ringan yang lain, akhirnya dia bisa sadar kembali.

Tetapi saat sadar, laki-laki itu bukannya berada dalam keadaan lemas atau pemulihan, tetapi dia malah tampak bingung dan berang serta sangat marah, karena katanya para team medis itu telah membuat dia “hidup di dunia kembali.”

Laki-laki itu segera di kirimkan ke UGD di rumah sakit terdekat dan Andy pulang setelah giliran jaganya selesai. Di rumah dia menceritakan kerjadian menarik malam itu. Dia bingung mengapa laki-laki itu marah karena Andy beserta team medis sudah menyelamatkannya, sementara orang lain biasanya pasti berterima kasih sekali.

Setelah itu kami tidak memikirkannhya lagi, sampai sekitar sebulan kemudian sebuah surat diterima oleh departemen emergency, ditujukan ke staf ER (Emergency Response) dan awak ambulans. Surat itu berasal dari laki-laki yang telah mereka selamatkan di depan toko swalayan K-Mart.

Dalam surat itu, dia berterima kasih atas semua pertolongan dan bantuan yang diterima saat dia memerlukannya. Dia berkata bahwa setelah menjalani operasi by-pass dan implantasi peralatan di dalam jantung, detak jantungnya kembali kembali normal dan setiap hari kondisi kesehatannya semakin membaik.

Dia juga minta maaf karena sudah marah kepada team medis yang telah menyelamatkannya. Di akhir surat dia menjelaskan kepada Andy mengapa dia bertindak seperti itu. Terbaca :

“Saya tidak akan pernah mampu sepenuhnya berterima kasih kepada anda semua atas semua pertolongan yang sudah anda berikan. Tetapi saya akan mencobanya, dengan terus menjalani dan mengisi hidup, untuk menjadi contoh kepada orang lain agartidak mengabaikan kesehatannya seperti yang pernah saya lakukan.

Saya telah pergi ke surga waktu itu ... setidaknya dua kali! Itu adalah pengalaman yang sangat agung dan saya merasakan kedamaian dan sukacita yang sangat luar biasa - untuk beberapa saat ... Sekarang saya menyadari bahwa saat ini belum waktunya bagi saya untuk tinggal di tempat yang sangat agung dan mulia itu ... Saya cukup memahami sekarang, selain untuk tidak takut terhadap kematian, tetapi juga untuk mampu mengasihi dan menghargai hidup serta melaksanakan rencana Allah selama saya hidup di dunia ini. Di akhir hidup saya, saya mempunyai sukacita dalam menjalani hidup karena telah lebih mengenal Pencipta saya dan tempat di mana Dia menunggu kita semua – surga yang sangat mulia.

Semuanya itu adalah hal yang sangat nyata dan berarti, yang membuat saya yakin dalam memilih untuk percaya dan mengikutiNya.”

Kebenaran itu sudah mengubah hidupnya, dan menjadi sebuah pelajaran yang berharga bukan saja untuknya tetapi juga untuk kami semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar